Puisi: Gadis Gagak


Gadis Gagak
-The Raven Girl-

Puisi oleh: Machii FA

Sang burung gagak terhenti kepakan bulu bulu nya
Telah tercabuti dari kulitnya hingga meninggalkan luka luka perih, entah kapan mengering

Jika dia tahu si mulut manis benarlah sebuah racun
Lebih baik memakan kayu dari pada memakan batu

Langkah kakinya sudah mudah terkulai
Sekalinya jatuh maka tercabutlah satu bulu
Manik hitamnya menangkap segala panorama

Lengkungan itu bukanlah permen manis pemberian
Namun benda tajam si pelaku yang menacap hingga jam pasir berhenti

Bersembunyi di balik tirai, tidaklah membuatnya selamat
Tangannya ditarik oleh orang yang tak seharusnya
Merobek hati nya bagaikan kain lusuh di dalam gudang

Bisikan-bisikan para iblis bertampang manis
Mengutuknya semakin menumpahkan tinta hitam

Tak ada tempat menetap untuk hati yang kesepian
Mencari hingga jurang tak beralas yang menjemputnya

Di makan serigala bagaikan si tudung merah
Si gadis mulai mencari ujung dari dongeng
Dengan lilin kecil di tangannya, membakar semua yang ada di depan matanya

Bosan sudah hidupnya yang selalu sama
Seribu lembar puisi yang ia ucapkan akan membakar hati lusuhnya
Hingga...
Hati hitamnya terlahap oleh iblis dalam dirinya Girl


Sang burung gagak terhenti kepakan bulu bulu nya
Telah tercabuti dari kulitnya hingga meninggalkan luka luka perih, entah kapan mengering

Jika dia tahu si mulut manis benarlah sebuah racun
Lebih baik memakan kayu dari pada memakan batu

Langkah kakinya sudah mudah terkulai
Sekalinya jatuh maka tercabutlah satu bulu
Manik hitamnya menangkap segala panorama

Lengkungan itu bukanlah permen manis pemberian
Namun benda tajam si pelaku yang menacap hingga jam pasir berhenti

Bersembunyi di balik tirai, tidaklah membuatnya selamat
Tangannya ditarik oleh orang yang tak seharusnya
Merobek hati nya bagaikan kain lusuh di dalam gudang

Bisikan-bisikan para iblis bertampang manis
Mengutuknya semakin menumpahkan tinta hitam

Tak ada tempat menetap untuk hati yang kesepian
Mencari hingga jurang tak beralas yang menjemputnya

Di makan serigala bagaikan si tudung merah
Si gadis mulai mencari ujung dari dongeng
Dengan lilin kecil di tangannya, membakar semua yang ada di depan matanya

Bosan sudah hidupnya yang selalu sama
Seribu lembar puisi yang ia ucapkan akan membakar hati lusuhnya
Hingga...
Hati hitamnya terlahap oleh iblis dalam dirinya

------------

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi: Cahaya

Welcome !!