Puisi: Cahaya


CAHAYA
-Spark-

Puisi oleh: Machii FA

Butiran butiran cahaya
Berjatuhan, bagaikan salju,
turun pada bulan Desember.
Putih.. seputih awan yang melindungiku
dikala teriknya matahari, dan
mengguyurku dengan tangisan kelabu.

Sekali lagi air mata kembali menetes membasahi kertas lusuh ini.
Aku belum ingin menyerah, namun jiwa ini sudah tidak sanggup.

Waktu yang terus bergerak maju, ikut membawaku pergi bersamanya
kedalam jeram nya kehidupan
Perlahan mendekati garis merah, yang menjadi pembatas jiwa dan raga.

Ingin ku berteriak, agar semua orang yang meninggalkanku
Menyadari keberadaanku.
Apa yang membuatku seperti ini?
Apa karena orang lain? Atau diriku sendiri?
Yang dengan mudahnya termakan oleh rayuan dunia dan nafsu,
yang hanya menarikku semakin menjauh dari cahaya.

Bisikan bisikan iblis yang perlahan merasuki hati,
kata kata yang seharusnya tak kuucapkan.
Sudah tak terbendung lagi.
Topeng topeng palsu,
yang membuat ku tak percaya pada siapapun lagi.

Beginikah diriku sekarang?
Yang semakin terbelenggu oleh benang yang kubuat sendiri.
Kemana cahaya yang dulu selalu melindungiku?

Cahaya.
Dia yang melindungiku dari dunia yang kelabu ini.
Dialah yang membuatku bangun disaat
diriku mulai dirasuki oleh kegamangan.
Dialah yang menyelamatkanku, disaat
diri ini tak bisa berbuat apa apa.

Harapan..
Cahaya terakhir yang semakin meredup.
Cahaya yang semakin terlupakan.
Cahaya yang kini menjadi omong kosong.
Cahaya yang sudah tak diketahui keberadaannya.
Kemana cahaya itu pergi?

--------------

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi: Gadis Gagak

Welcome !!